Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah memberika hidayah kepada kita semua. Shalawat dan Salam semoga tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam, keluarganya, para sahabatnya, dan para pengikutnya.
Pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan salah satu kitab tafsir yang terkenal, yaitu Tafsir Jalalain dari Surah Al-Baqarah.
Surah Al-Baqarah
Surah Al-Baqarah merupakan surat makkiyah yang terdiri atas 286 ayat. Kenapa surah ini disebut makkiyah, karena surah ini diturunkan di kota Mekkah (Makkah, secara resmi bernama Makkah al-Mukarramah).
Tafsir Jalalain Surah Al-Baqarah 27 - 29
27. "(Yaitu) orang-orang," na'at (sifat), "Yang melanggar perjanjian Allah," yang ia perintahkan kepada mereka dalam kitab-kitab, seperti beriman kepada Muhammad SAW, "setelah (perjanjian) itu diteguhkan,"diteguhkan kepada mereka, "dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah untuk disambungkan," seperti beriman kepada Nabi Muhammad SAW, menyambung tali silahturrahmi, dan lainnya. Huruf An (Ø£َÙ†ْ) kedudukannya adalah badal dari dhamir ha' (بِÙ‡ِ). "Dan berbuat kerusakan di bumi," dengan melakukan berbagai kemaksiatan dan menghalangi orang lain untuk beriman. "Mereka itulah," orang-orang yang disebut dengan sifat-sifat di atas, "orang-orang yang rugi," karena mereka akan kembali ke neraka untuk selama-lamanya.
28. "Bagaimana kamu ingkar," wahai penduduk Mekah, "kepada Allah, padahal kamu (tadinya) mati," berupa nutfah di tulang-tulang punggung, "lalu Dia menghidupkan kamu," di dalam rahim dan di dunia, dan ruh ditiupkan ke dalam diri kalian. Kata tanya di sini, menunjukkan rasa heran atas pengingkaran penduduk Mekah terhadap bukti nyata atau celaan yang ditujukan kepada mereka. "Kemudian Dia mematikan kamu," saat ajal kalian berakhir, "lalu dia menghidupkan kamu kembali," melalui kebangkitan, "kemudian kepada-Nyalah kamu dikembalikan," kalian dikembalikan setelah kebangkitan, lalu Allah membalas kalian sesuai amal perbuatan yang telah kalian lakukan. Allah menyampaikan firman ini sebagai bukti atas kebangkitan (setelah kematian) yang mereka ingkari.
29. "Dialah (Allah) yang telah menciptakan segala apa yang ada di bumi ini untukmu," yaitu bumi dan apa saja yang ada padanya untuk kalian manfaatkan dan kalian ambil pelajaran, "Kemudian Dia menuju ke langit," setelah menciptakan bumi, "lalu Dia menyempurnakannya," kata ganti hunna (Ù‡ٌÙ†َّ) kembali ke (السَّÙ…َاء) karena lafal ini termasuk dalam makna rangkaian kalimat di mana kata ganti tersebut kembali kepadanya. Maksudnya, Allah mengubahnya, seperti disebutkan dalam ayat lain; "Lalu menciptakannya menjadi tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu," segala sesuatu secara garis besar dan secara rinci. Apakah kalian memetik pelajaran bahwa Zat yang kuasa menciptakan bumi dan langit sedemikian rupa dari permulaan yang mana makhluk-makhluk tesebut jauh lebih besar dari kalian, Dia juga kuasa untuk mengembalikan kalian setelah kalian mati.